BUNGAKU
Hai bunga..
Mekarlah dari kuncupmu pagi ini
Songsonglah Sang Surya
Lihatlah Dewi Fortuna
Sedang tersenyum untukmu...
Tebarlah Harummu pagi ini
Agar terasa lengkaplah
Indahnya hari ini
INDAHMU
Kulihat bayang maya
Diantara empat cermin tak berbentuk
Kutelaah sukma-sukma yang menjelma
Bagai Ratu-Ratu Nirwana
Namun Lamunandiri
Terkoyak oleh busur asmaramu
Dan menyadarkan dari tidur panjangku
Bahwa engkaulah yang terindah
SESAK
Disaat hati mengurung diam
Yang penuh ingin
Tatkala rahasia-rahasia
meronta tersiksa nyata
Yang penuh bohong .
Sementara......
Racun-racun mimpi
Merayap menggerogoti
Nafsu yang terkurung
Hanya sesak yang setia
Menemani kebingungan
Penuh bisu.......
BIDADARI MALANG
Luka diantara kepak sayap
Sang Bidadari
Terkoyak panah busur
Penyamun asmara
Suara pilu seruling pelantum
Pengisah perih hati penghuni nirwana
Bidadari kesepian....
terkurung dalam suaka
Istana keruh
Senang dan susah terasa hambar
Hidup pun terasa mati..
PENANTIAN SEMU
Kabut diantara harap dan penantian
Menutupi relung-relung jiwa yang
sekarat
Aku
menunggu.............
Sirna
bersama kutukan
Aku tlah
lalai dalam ingatan ku
Dengan
seribu keinginan yang pudar
Saat
ini aku menunggu.......
BUAIAN RINDU
Hai
manis........
Saat ini aku rindu
kamu lagi
Disini..
Aku hanya bersama
lamunan-lamunanku
Senyum
dan dekaplah aku
Dalam bayang semu
ini
Damaikanlah aku
Dengan cintamu yang indah
Buailah aku disetiap hembus nafasku
Manis..........
Sekali lagi.......aku rindu....
HILANG DALAM AZA
Gelap mataku....
Gelap
hatiku......
Gelap hidupku...
Gelap
hitamku....
Wahai cahaya yang putih
Hujani aku
dengan terangmu
Rajamlah aku
dengan terangmu
Remuklah dada
ini dengan terangmu
Aku ingin semuanya
hilang
Kedalam alammu
yang linglung
Bingung takberkata jujur atau bohong
Azaku putus.............
Tolonglah.......aku
PENANTIAN
Penantian dermaga biru
Diantara pesisir
utara dan selatan
Menunggu
datangnya
Angin dari barat
Penuh isi peti-peti
kabar pengarung
Samudera beriak ....
Urai buih menjilat
karang bersujud
Penantian dermaga biru
Tiada berujung